TUGAS 7
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
MATA KULIAH JARINGAN INFORMASI DIGITAL
DIBIMBING OLEH : MOH. SAFII, S.Kom
KELOMPOK 5 :
1. Aulia Dwi Fitriani 100213304253
2. Eka Fitri Trisnariyanti 100213304255
3. Fauziyah Pravita 100213300528
4. Ro’ifa Darojatin 100213306150
5. Wahyu Wibowo 100213303834
IP ADDRESS
PENGERTIAN
Alamat
IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan
angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat
identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang
dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit
(untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer
tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.Sistem pengalamatan IP
ini terbagi menjadi dua, yakni:
•IP versi 4 (IPv4)
•IP versi 6 (IPv6)
http://www.youtube.com/watch?v=z8MVx9OZS-U (cara menemukan IP adress)
FORMAT IP ADDRESS
FORMAT IP ADDRESS
IP
address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda
titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP
address dapat dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi
IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000
sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan
bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering
ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4
buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap
bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :
Pembagian Kelas IP Address
Jumlah
IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255×255×255×255 atau
sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan
internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk
mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau
untuk keperluan tertentu.
IP
Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net
ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu
network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk
identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang
tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian
dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network
number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian
network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP
address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan
jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun
jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D
dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan
multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak
Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji
beberapa bit pertama dari IP Address.
Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
1. <!–[if !supportLists]–>§ <!–[endif]–>Bit
pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan
panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai
range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network
dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255×255×255).
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar.
2. <!–[if !supportLists]–>§ <!–[endif]–>Dua
bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu
bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit
sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address
167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161.
Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx
sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah
host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
3. <!–[if !supportLists]–>§ <!–[endif]–>IP
address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil
seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111.
Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat
terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki
256 host.
4. <!–[if !supportLists]–>§ <!–[endif]–>IP
address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama
IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar
antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan
multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting
tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
5. <!–[if !supportLists]–>§ <!–[endif]–>IP
address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama
IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar
antara 248-255.
Sebagai
tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP
address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah
dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang
network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B
167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan
panjang bit untuk network prefix kelas B.
Address Khusus
Selain
address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis
address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan
untuk pengenal host. Address tersebut adalah:
1. Network Address
Address
ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet.
Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa
memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0.
Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen
terakhir menjadi 0.
Tujuannya
adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router
cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan ke router mana
datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses
pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota
tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk
menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
2. Broadcast Address
Address
ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui
oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap
datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host
yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka
hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host
lain akan mengabaikannya.
Tidak
efisien jika harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host
tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim
bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama.
Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke
alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima
datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama
harus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut tidak
boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.
Jadi,
sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram :
pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah
broadcast address pada network tempat host tersebut berada.
Broadcast
address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi
1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2,
broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP
Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara
desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya
adalah informasi routing.
3. Multicast Address.
Kelas
address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar
host, yang menggunakan datagram-datagram unicast. Artinya,
datagram/paket memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya
host yang memiliki IP address sama dengan destination address pada
datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya.
Jika
datagram ditujukan untuk seluruh host pada suatu jaringan, maka field
address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang
bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini (unicast dan broadcast),
muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host
ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group), dengan
hanya mengirimkan satu datagram saja.
Namun
berbeda dengan mode broadcast, hanya host-host yang tergabung dalam
suatu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan host lain
tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan konsep multicast.
Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi bersama
mendapatkan satu multicast address. Struktur kelas multicast address
dapat dilihat pada Gambar berikut.
Cara melihat IP Address
Bagi pemakai komputer awam sangat sulit untuk mengetahui IP Adress. inilah solusinya.
Berikut ini saya bagikan tutorial cara mengetahui IP Adress:
1.Klik Start
2.Pilih Run
3.Kemudian ketik cmd dan tekan Enter untuk membuka command prompt.
4.Pada jendela command prompt ketik “ipconfig” (tanpa tanda kutip) dan tekan Enter.
5.Setelah itu akan muncul IP Address komputer Anda disertai Subnetmask, Gateway dan DNS server yang anda gunakan.
Cara Melihat IP Address Melalui Command Prompt
Untuk
dapat saling terhubung antar komputer dalam jaringan, kita perlu
mengatur konfigurasi IP Address. Sebuah jaringan akan terbentuk, minimal
kita memiliki 2 komputer yang terhubung (peer-to-peer). Agar
komputer-komputer ini bisa saling berkomunikasi, kita harus menyamakan
konfigurasi kecuali IP Address-nya.
Cara Melihat IP Address melalui Command Prompt. Langkah-langkah melakukannya :
Pada Windows XP – Vista dan 7
1.Tekan tombol Windows(logo windows) + R, lalu ketikkan CMD dan tekan tombol ENTER.
2.Pada Command Prompt, ketikkan perintah ipconfig /all
3.Informasi tentang IP Address ditampilkan
Konfigurasi yang perlu diperhatikan adalah pada bagian “IPn Subnet Mask”. Address”
daAngka pada IP Address tidak boleh sama, tetapi angka pada bagian
Subnet Mask wajib harus sama dengan komputer yang lainnya.
http://www.youtube.com/watch?v=Fsr_rWboRKg (mengenal Ip address)
SUBNETTING
PENGERTIAN
Subnetting
merupakan teknik pemecahan network menjadi beberapa subnetwork yang
lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk
dijadikan Network ID baru. Seorang Network Administrator sering kali
membutuhkan pembagian network dari suatu IP Address yang telah diberikan
oleh Internet Service Provider (ISP). Alasannya karena persedian IP
Address pada saat ini sangat terbatas akibat menjamurnya situs-situs di
internet. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP
Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan
menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum
host yang ada dalam tiap network tersebut.
http://www.youtube.com/watch?v=wl5_J0UtINg (subnetting)
http://www.youtube.com/watch?v=wl5_J0UtINg (subnetting)
TUJUAN SUBNETTING
Setelah
kita memahami mengenai pengertian dari subnetting, ada baiknya kita
menguraikan apa saja tujuan dari adanya subnetting. Untuk itu kami
uraikan sebagai berikut :
1.Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
2.Mengatasi
masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu
network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network
dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address
network yang unik.
3.Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
4.Untuk
mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai
10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 - 10 =244
alamat yang tidak terpakai).
5.Membagi
satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu
kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
6.Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
7.Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
PERHITUNGAN SUBNETTING
Subnetting
dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada
IP Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network
Address dan Broadcast Address. Network address didefinisikan dengan
menset seluruh bit host berharga 0, sedangkan broadcast address dengan
menset bit host berharga 1.
Network address adalah alamat network yang berguna pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui address
seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang
dibutuhkannya hanyalah address dari network yang akan dihubungi serta
gateway untuk mencapai network tersebut. Ilustrasi mengenai subnetting,
network address dan broadcast address dapat dilihat pada Tabel di bawah.
Dari tabel dapat disimpulkan bagaimana nomor network standard dari
suatu IP Address diubah menjadi nomor subnet / subnet address melalui
subnetting.
Address
|
Network Address Standard
|
Subnet Mask
|
Interprestasi
|
Broadcast Address
|
44.132.1.20
|
44.0.0.0
|
255.255.0.0 (16 bit)
|
Host 1.20 pada subnet 44.132.0.0
|
44.132.255.255
|
81.150.2.3
|
81.0.0.0
|
255.255.255.0 (24 bit)
|
Hoat 3 pada subnet 81.50.2.0
|
81.50.2.255
|
192.168.2.100
|
192.168.0.0
|
255.255.255.12.8 (25 bit)
|
Host 100 pada Subnet 192.168.2.0
|
192.168.2.127
|
192.168.2.130
|
192.168.0.0
|
255.255.255.192 (26 bit)
|
Host 130 pada subnet 192.168.2.128
|
192.168.2.191
|
Subnetting
hanya berlaku pada network lokal. Bagi network di luar network lokal,
nomor network yang dikenali tetap nomor network standard menurut kelas
IP Address
Penghitungan
subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif
lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua
pertanyaan tentang subnetting berkisar di empat masalah:
• Jumlah Subnet,
• Jumlah Host per Subnet,
• Blok Subnet, dan
• Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah 192.168.1.2. Namun ada juga yang ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya?
Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. kenapa bisa begitu,.???karena /24
diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan
binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang
disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan
pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan
berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk
melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan:
Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang
subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per
subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita
selesaikan dengan urutan seperti itu:
1.
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet
terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet
terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x
yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host
per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3.
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya
adalah 0, 64, 128, 192.
4.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung
buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah
subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Pertama,
subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B berbeda teknik
terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR
/17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok
subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C
yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30
(kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah
selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x
yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per
subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
3.
Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128,
dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid
Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255
Berikutnya
percobaan lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan
subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid.
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Berlanjut
ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET
mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir),
kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3
dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan
untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai
/30.
Coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255
CONTOH SOAL SUBNETTING
CONTOH 1:
Suatu
perusahaan mendapatkan IP adress dari suatu ISP 160.100.0.0/16,
perusahan tersebut mempunyai 30 departemen secara keseluruhan, dan ingin
semua departemen dapat akses ke internet. Tentukan network tiap
departemen ?
Solusi ;
1. Tentukan berada dikelas mana ip tersebut ? B
2. Berapa jumlah network yang dibutuhkan ?
dengan rumus 2n > network yang dibutuhkan 25 > 30
3. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
4. Ambil bit host-portion sesuai dengan kebutuhkan network, sehingga network-portion host-portion
10100000 01100100 _ _ _ _ _ 000 00000000
11111111 11111111 1 1 1 1 1 000 00000000
perhatikan oktet ketiga
_ _ _ _ _ 000
1 1 1 1 1 000
CARA 1
Dengan mengkombinasikan bit
00001 000 = 8
00010 000 = 16
00011 000 = 24
00100 000 = 32
00101 000 = 40
00110 000 = 48
……………
11111 000 = 248
CARA 2
Mengurangi subnet mask dgn bilangan 256
11111 000 = 248
256 – 248 = 8 maka subnetwork adalah kelipatan 8
No Depertemen Subnetwork (255.255.248.0)
1 Pertama 160.100.8.0
2 Kedua 160.100.16.0
3 Ketiga 160.100.24.0
4 Keempat 160.100.32.0
5 Kelima 160.100.40.0
6 Keenam 160.100.48.0
7 Ketujuh 160.100.56.0
.. ………….
30 Ketigapuluh 160.100.248.0
Maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.8.0 160.100.15.255 160.100.8.1 – 160.100.15.254
160.100.16.0 160.100.23.255 160.100.16.1 – 160.100.23.254
160.100.24.0 160.100.31.255 160.100.24.1 – 160.100.31.254
160.100.32.0 160.100.39.255 160.100.32.1 – 160.100.39.254
160.100.40.0 160.100.47.255 160.100.40.1 – 160.100.47.254
160.100.48.0 160.100.55.255 160.100.48.1 – 160.100.55.254
160.100.56.0 160.100.63.255 160.100.56.1 – 160.100.63.254
160.100.64.0 160.100.71.255 160.100.64.1 – 160.100.71.254
160.100.72.0 160.100.79.255 160.100.72.1 – 160.100.79.254
…….. ………. ………….
160.100.248.0 160.100.255.255 160.100.248.1 – 160.100.255.254
CONTOH 2
Sebagai gambaran untuk mengenal teknik subnetting ini contoh kasusnya kira-kira seperti berikut:
Misalkan
disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan
subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan
kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:
Misal
kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya
yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:
Network Perusahaan
Alamat Jaringan : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
Misalkan
diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan
memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik
subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai
subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita
buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian
sebagai berikut:
Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast Address : 192.168.1.127
Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B : 192.168.1.128
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
Dengan
demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang
masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer).
Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa
saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi
terjadinya kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari
network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus
menggunakan Router.
http://www.youtube.com/watch?v=blkuQPvu2T8 (subnetting)
http://www.youtube.com/watch?v=blkuQPvu2T8 (subnetting)
SUMBER REFERENSI :
http://a112009460405064.blogspot.com/2011/04/mengenal-subnetting.html
http://anjees.blogspot.com/2010/11/mengenal-ip-address.html
http://computer-problem-solved.blogspot.com/2011/02/mengenal-teknik-subnetting.html
http://d3tkjtmg.wordpress.com/tag/mengenal-subnetting/
http://ekarh.wordpress.com/2007/11/04/cara-menghitung-ip/
http://eziekim.wordpress.com/2011/06/01/mengenal-ip-address-versi-4-ipv4/
http://faisalmc.wordpress.com/2010/05/25/mengenal-subnetting/
http://mafika.forumotion.net/t242-cara-cepat-menghitung-ip-address
http://rizqtech.net/2009/03/15/menghitung-subnetting-ip/
http://smk-yppt-garut.top-forum.net/t249-mengenal-ip-address
http://trisuliswanto.blogspot.com/2010/01/perhitungan-ip-address.html
http://www.catatanteknisi.com/2011/02/mengenal-teknik-subnetting.html
http://www.wikanpribadi.com/belajar-dan-mengenal-ip-address-subnetting-dan-vlsm/
http://www.youtube.com/watch?v=blkuQPvu2T8 (subnetting)
http://www.youtube.com/watch?v=Fsr_rWboRKg (mengenal Ip address)
http://www.youtube.com/watch?v=wl5_J0UtINg (subnetting)
http://www.youtube.com/watch?v=z8MVx9OZS-U (cara menemukan IP adress)
http://yuseroneone.blogspot.com/2011/01/belajar-dan-mengenal-ip-address.html